2Ride7 Jakarta – Lombok : (Ride Report Day 2nd) Perjalanan Menuju Lombok (#2)

Posted: June 24, 2012 in Motor, Petualangan, Touring
Tags: , , , , ,

Lombok sudah lama menjadi tujuan utama berwisata setelah Bali. Namun jika kita ingin berwisata ke Lombok dari Bali dengan menggunakan moda darat dan laut, maka kita harus bersiap-siap untuk bersabar mengarungi 5 jam perjalanan laut menyeberangi Selat Lombok. Bagaimana kesan perjalananan tim 2Ride7 dalam menyeberangi selat Lombok ini, berikut catatan perjalanannya

Mendung Menggayut di Pulau Lombok

Mendung Menggayut di Pulau Lombok

Hujan Yang Menyambut Kami di Pelabuhan Lembar

Ketika penulis terbangun, waktu sudah menunjukkan pukul 11.15 WIT. Kurang lebih 2 jam penulis tertidur di bangku panjang itu. Begitu penulis terbangun dan berdiri melihat pemandangan, bangku yang penulis tapi pakai langsung terisi oleh penumpang lain untuk tiduran. Kasihan dia, tentunya ingin tidur dari tadi. Partner penulis tampak sedang asyik mengutak-atik notepad nya. Memangnya masih ada sinyal? Hoooo…..ternyata sinyalnya lumayan masih kuat.

Awan hitam yang membuat cemas

Awan hitam yang membuat cemas

Untuk membuang waktu, penulis pun naik ke dek observasi yang saat itu dalam keadaan teduh karena awan hujan mulai bergerak ke arah kapal dari arah Pulau Lombok. Rupanya di pulau Lombok mulai hujan karena di kejauhan awan gelap menggantung di atas pulau itu. Di level yang sama, terlihat ruang kemudi kapal yang pintunya terbuka. Tampak sang Nakhoda dan Mualim sedang menjalankan tugasnya dengan santai. Namun mata mereka tidak pernah lepas dari pandangan di depannya.

Suasana di dalam Kamar Nakhoda

Suasana di dalam Kamar Nakhoda

1 jam kemudian, pelabuhan laut Lembar mulai terlihat. Untuk mencapai Lembar, kapal harus masuk ke sebuah teluk kecil. Disana, beberapa kapal ferry tampak sedang berlabuh di area bebas. Beberapa marka kapal juga terlihat membatasi perairan dangkal. Awan semakin gelap menggayut di pelabuhan laut Lembar. Saat kapal bersandar di dermaga,  jam menunjukkan waktu pukul 13.50 WIT ketika  hujan turun dengan derasnya. Semua penumpang yang membawa sepeda motor pun harus buru-buru memakai jas hujan, demikian pula dengan penulis. Disaat panik karena tinggal penulis saja yang tinggal di Kapal Ferry dan kendaraan yang mengarah ke Padang Bay sudah mulai masuk, penulis harus kehilangan sarung tangan penulis yang masih baru. Bro Andry sudah duluan keluar dari dermaga dan menunggu di depan sambil memasang jas hujan RESPIRO nya.

Marka Laut Menuju Pelabuhan

Marka Laut Menuju Pelabuhan

Pelabuhan Lembar - Lombok

Pelabuhan Lembar – Lombok

Ketika kami mulai berjalan keluar dari pelabuhan lembar, tiba-tiba saja hujan pun reda. Karena takut di jalan hujan lagi, jas hujan RESPIRO tidak kami tanggalkan. Satu masalah lagi menghadang. Tiba-tiba saja GPS penulis tidak berfungsi (belakangan penulis lupa bahwa ketika di kapal, penulis menonaktifkan fungsi satelitnya, sehingga ketika fungsi satelit GPS itu dihidupkan kembali, GPS dapat berfungsi seperti sedia kala).

 Jalan Rusak menuju Mataram

Perjalanan ke kota Mataram benar-benar mengandalkan GPS karena minimnya petunjuk jalan yang ada. Jalan menuju ke Mataram sendiri dihiasi dengan jalanan yang sedang diperbaiki dan kondisinya rusak berat sepanjang kurang lebih 1 KM. Untungnya setelah melalui jalan yang rusak itu, selebihnya jalan cukup mulus. Kota Mataram ternyata kota yang cukup ramai terutama oleh kendaraan roda 2 yang hilir mudik. Setelah berputar-putar tanpa arah tujuan, akhirnya kami berhenti di sebuah jalan protokol yang ramai dengan pusat perbelanjaan. Karena kami belum mengisi perut sama sekali sejak turun dari kapal Ferry, maka kami memutuskan untuk makan siang. Makanan yang kami santap adalah makanan khas jawa timur : Nasi Rawon.

 Tujuan kami setibanya di Lombok adalah menuju ke daerah Lombok Selatan yaitu ke Kuta Lombok. Namun saat kami di Ferry, kami mendapat informasi dari seorang ibu penduduk Mataram yang baik hati. Dia memperingatkan kami bahwa perjalanan ke Lombok Selatan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena belum lama terjadi keributan di sana. Selain itu kami harus berhati-hati dengan barang bawaan kami dan menghindari perjalanan malam di daerah itu. Maka setelah bertanya-tanya ke pemilik warung rawon, akhirnya kami memutuskan untuk membatalkan perjalanan ke Lombok Selatan dan memilih untuk pergi ke arah Pantai Senggigi di Lombok Barat. Menurut pemilik warung, di daerah Senggigi dan Lombok barat pada umumnya relatif aman.

Selanjutnya : Perjalanan Malam Menuju Sengigi

 

Comments
  1. bener mas brow, untuk menuju ke pantai kuta lombok mang agak rawan dwaktu mlm, lbh baek pgi atw siang.

Leave a comment